Pelantikan BPD Pulau Gadang Kampar Dihadiri Puluhan Niniak Mamak dan Bundo Kanduong

Pelantikan BPD Pulau Gadang Kampar Dihadiri Puluhan <i>Niniak Mamak</I> dan <i>Bundo Kanduong</i>

RIAUMANDIRI.CO, BANGKINANG - Sebagai desa yang terus berusaha menjadi Desa Wisata yang aman dan nyaman serta kental dengan adat budaya, Desa Pulau Gadang terus menunjukkan jatidirinya. Salah satunya ditunjukkan pada acara pelantikan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pulau Gadang, masa bakti 2018-2024 yang digelar di halaman Kantor Kepala Desa Pulau Gadang, Selasa (31/7/2018).

Pantauan Riaumandiri.co, pelantikan perwakilan dari masyarakat desa ini berlangsung meriah. Puluhan niniak mamak tampak berpakaian adat lengkap dan dihadiri juga para bundo kanduong atau kaum perempuan dari pihak datuk-datuk atau niniak mamak. Acara olek godang (pesta besar) ini juga ditandai dengan berdirinya bendera atau sering disebut tonggue dari masing-masing suku yakni suku Domo, Melayu, Piliang dan Pitopang.

Pengurus BPD Pulau Gadang yang terdiri dari sembilan orang dari perwakilan tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan perwakilan dari empat dusun itu dilantik oleh Camat XIII Koto Kampar Amiruddin.


Dari sembilan anggota BPD yang dilantik terdapat dua nama yang memimpin organisasi ditingkat kabupaten yakni 
Syofian, SH, MH yang juga Ketua Forum BPD se-Kabupaten Kampar sebagai ketua BPD, Akhir Yani, SE yang juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kampar sebagai wakil ketua. Tujuh anggota lainnya yaitu 
Ramijas, SPd dan anggota Muhammad Syafii, SAg, Riki Irawan, SKM, Jarwadi, SSos, Khudri Yani, Peri Efendi, Candra Ujar dan Khudri Yani.

Acara ini dihadiri Bupati Kampar yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Febrinaldi Tridarmawan, pejabat dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Kampar, Pucuk Adat Kenegarian Pulau Gadang H Sawir Datuk Tandiko bersama seluruh ninik mamak, tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat yang diperkirakan mencapai 500an orang.

Turut hadir juga dari pihak PT PLN (Persero) yaitu General Manager PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Bambang Iswanto, Manajer Bidang Sumber Daya Manusia Edi Irawan, Manajer PLTA Koto Panjang Muhammad Rusdi dan rombongan.

Usai pelantikan BPD dilanjutkan dengan peresmian kantor Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Koto Panjang Sepakat sekira 50 meter dari kantor Kepala Desa Pulau Gadang dan setelah istirahat siang dilanjutkan dengan peresmian akses jalan menuju Dermaga Tepian Mahligai di pinggir Waduk Koto Panjang.
 
Bupati Kampar yang diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Febrinaldi menyampaikan, BPD mempunyai tugas pokok dan fungsi yang jelas. Ia minta anggota BPD memahaminya. "Fungsi BPD ada tiga yakni membuat regulasi bersama Pemdes, menyampaikan aspirasi masyarakat dan mengawasi kerja pemerintah desa," ujar Febrinaldi.

Ia menambahkan, Undang-undang Desa memberikan kewenangan yang luas kepada masyarakat desa termasuk mengakui keberadaan perangkat adat. "Kalau ada masalah silahkan selesaikan di bawah," ujar Febri.

Ia mengingatkan BPD dan kepala desa membuat perencanaan yang betul-betul dibutuhkan masyarakat agar dana yang besar, mencapai miliaran rupiah bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Ia mengaku yakin dengan anggota BPD Pulau Gadang bisa memahami dan melaksanakan aturan dengan benar apalagi keberadaan Ketua BPD Pulau Gadang Syofian Datuk Majo Sati yang juga Ketua Forum BPD se-Kabupaten Kampar.

Berkaitan Bumdes Koto Panjang Sepakat yanh dipimpin oleh Agus Alisa Putra Kadis PMD Kampar menyebutkan, meskipun Bumdes ini baru berdiri dua tahun namun telah mampu memberikan kontribusi dalam hal pendapatan asli desa (PADes) dan menggerakkan roda ekonomi masyarakat. Ia memuji usaha yang dikelola Bumdes diantaranya budidaya patin di kolam, membuat pakan ikan patin, mengelo kebun kelapa sawit dan jasa. Ia berpesan agar anggaran  Bumdes dikelola dengan baik.

Sementara itu Camat XIII Koto Kampar Amiruddin mengingatkan BPD menjaga hubungan yang baik dengan kepala desa. Jika ada suatu masalah jangan sampai berujung dengan konflik yang tak ada habisnya. "Kasihan kita masyarakat tak tahu persoalan ikut kena imbas buruknya. Sekecil apapun persoalan jangan mencuap ke permukaan, tutup. Kalau ada kesalahan diamati, diawasi dan diselesaikan.  Ada Kades, tokoh masyarakat dan ninik mamak yang akan menyelesaikan," ujar Amiruddin.


Reporter: Ari Amrizal